Sabtu, 14 Maret 2009

Tugas MIKROBIOLOGI "VIRUS NEWCASTLE DISEASE" Sari Oktavia S. T'LING

TUGAS MIKROBIOLOGI

Nama : Sari Oktavia S.

NIM : H1E107018

ANALISIS VIRUS

NEWCASTLE DISEASE VIRUS ”

DEFINISI
Newcastle Disease virus merupakan salah satu sumber pembawa penyakit berbahaya. Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan mengendalikan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.

Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influensa, Gondok, HIV, Campak), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV). (Admin, 2008)

  1. MORFOLOGI

  1. Morfologi Khusus

Newcastle Disease salah satu virus yang termasuk dalam famili Paramyxoviridae, genus Paramyxovirus. Paramyxovirus mempunyai genom virus RNA berpolaritas negative, panjangnya 15-16 kb dan mempuyai kapsid simetris heliks tidak bersegmen, berdiameter 13-18 nm.

Famili : Paramyxoviridae

Sifat :

  • RNA : rantai tunggal, polaritas negatif. Replikasi RNA dimulai dengan sintesis mRNA dengan bantuan transkriptasa virion. Dengan bantuan produk protein mRNA dibuat RNA cetakan RNA genom.

  • Virion : berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas 6-10 protein utama. Berbentuk pleomorfik. Selubung mempunyai aktivitas hemaglutinasi dan menginduksifusi sel. Replikasi di sitoplasma dan morfogenesisnya melalui proses budding di membran plasma. Diameter virion 150-300 nm.

  • Spektrum hospes sempit.

  • Contoh : parainfluenza 1-4, viris parotitis.

Gambar 1. Klasifikasi dan Morfologi virus Paramyxoviridae

( Margareta Sisca Ganwarin, -)

  1. Morfologi Virus Secara Umum :

Morfologi virus Gambaran struktural yang biasanya ditemukan pada semua virus adalah terutama genom asam nukleat dan protein pembungkus, walupun partikel virus (virion) dapat sangat bervariasi dalam hal bentuk dan ukuran.

a. Kapsid (selubung protein) terdiri banyak sub unit struktural yang berulang-ulang dan tersusun dalam pola yang sangat rapi.

1. Komponen struktural yang paling sederhana ialah suatu molekul protein tunggal yang disebut protomer.

2. Protomer individual membentuk unit struktural dasar dari virus yang disebut kapsomer.

3. Banyaknya kapsomer yang jumlahnya +3 tergantung dari ukuran dan morfologi virusnya bergantung dan disebut kapsid.

b. Nukleokapsid Merupakan gabungan dari ”inti” (ceote) asam nukleat dan protein kapsid.

1. Pada banyak virus seperti virus mosaik tembakau dari virus influenza, nukleokapsid helikal, hubungan antara asam nukleat dan molekulprotein menghasilkan suatu rotasi tunggal.

2. Bentuk struktural utama kedua dari nukleokapsid viral ialah ikosahedral (ikosahedral : ikosa =20, hedron : bidang).

a. Pada virus ikosahedral asam nukleotidanya didapatkan dalam ”inti” dari struktur tersebut dan dikelilingi oleh pembungkus protein.

b. Virus dengan struktur ikosahedral ditandai dengan adanya bidang-bidang segitga samasisi sebanyak 20 buah, 12 verteks, 30 sisi dan simetri rotasi rangkap 2, 3 dan 5 yang tepat.

3. Hanya ada sejumlah kecil virus yang mempunyai struktur yang kompleks dan tidak memperlihatkan bentuk simetri yang teratur (exp. Poxvirus yang berbentuk bata).

Beberapa famili virus yang tergolong virus RNA :

  • Piconarviridae

  • Caliciviridae

  • Togaviridae (penyakit cikungunya, rubella)

  • Flaviviridae (virus demam kuning)

  • Bunyaviridae (virus demam berdarah korea)

  • Arenaviridae (virus lassa)

  • Coronaviridae (coronavirus)

  • Rhabdoviridae (virus rabies, virus mokola)

  • Filoviridae (virus ebola, virus marburg)

  • Paramixoviridae (virus paroritis, virus morbili serta virus newcastle disease)

  • Orthomixoviridae (virus influenza)

  • Reoviridae (virus kemorovo, rotavirus manusia)

  • Retroviridae (Anonim, 2008).

  1. FISIOLOGI

Reproduksi virus secera general terbagi menjadi 2 yaitu litik dan lisogenik proses-proses pada siklus litik: pertama, virus akan mengadakan adsorpsi atau attachment yang ditandai dengan menempelnya virus pada dinding sel, kemudian pada virus tertentu (bakteriofag), melakukan penetrasi yaitu dengan cara melubangi membran sel dengan menggunakan enzim, setelah itu virus akan memulai mereplikasi materi genetik dan selubung protein, kemudian virus akan memanfaatkan organel-organel sel, kemudian sel mengalami lisis.

  1. Proses-proses pada siklus lisogenik: Reduksi dari siklus litik ke profag ( dimana materi genetiak virus dan sel inang bergabung), bakteri mengalami pembelan binner, dan profag keluar dari kromosom bakteri.

  2. Siklus litik : • Waktu relatif singkat • Menonaktifkan bakteri • Berproduksi dengan bebas tanpa terikat pada kromosom bakteri.

  3. Siklus lisogenik : • Waktu relatif lama • Mengkombinasikan materi genetic bakteri dengn virus • Terikat pada kromosom bakteri.

( Wikipedia,- )

  1. EKOLOGI

Penyakit ini disebabkan oleh golongan paramyxovirus (Anonim), yaitu virus RNA dari famili Paramixofiridae, genus Morbillivirus. Hanya satu tipe antigen yang diketahui. Virus ditemukan dalam sekresi nasofaring, darah dan urin. Virus dapat tetap aktif selama sekurang-kurangnya 34 jam dalam suhu kamar. Virus campak dapat diisolasi dalam biakan embrio manusia. Perubahan sitopatik, tampak dalam 5-10 hari, terdiri dari sel raksasa multinukleus dengan inklusi intranuklear.

Penyebaran penyakit ND terjadi melalui eksudat/lendir dari ayam sakit, makanan ayam, udara, air selokan, tikus besar dan burung liar, dapat juga melalui tinja.

  1. TAKSONOMI

Klasifikasi :

Group : Group V ( (-) ssRNA)

Order : Mononegavirales

Family: Paramyxoviridae

Genus : Avulavirus

Species: Newcastle disease virus

(Margareta Sisca Ganwarin,-)

Penyakit tetelo disebabkan oleh virus yang berukuran 100-250 nm, yang tersusun dari Asam Inti Ribonukleat (ARN) atau sering disebut Ribonucleic Acid (RNA) protein dan lemak. Virus ini termasuk dalam Famili Paramyxoviridae dengan genera Genus Pneumovirus atau Genus Paramyxovirus (PMV). Genus Paramyxovirus mempunyai 9 serogroup, yaitu Paramyxovirus - 1 sampai Serogroup Paramyxovirus -9. yang paling penting dan paling patogen pada ayam adalah Paramyxovirus -1 (dengan prototype Newcastle Disease Virus), Paramyxovirus-2 dan Paramyxovirus-

3. Serogroup lainnya yaitu Paramyxovirus-4, Paramyxovirus-5, Paramyxovirus-5, Paramyxovirus-6, Paramyxovirus-7, Paramyxovirus-8 dan Paramyxovirus-9 pada umumnya menyerang itik, angsa, merpati, betet, dan beberapa jenis burung Iainnya (ALEXANDER, 1991). (Muharam Saepulloh dan Darminto, 2005)

  1. PERANNYA DALAM LINGKUNGAN

Untuk saat ini peran virus Paramyxovirus dalam lingkungan belum diketahui. Namun dalam dunia kesehatan, virus Paramyxovirus sangat menguntungkan. Karena virus ini digunakan untuk vaksin, dengan cara dilemahkan.





DAFTAR PUSTAKA


Anononim. 2008. Artikel Imunologi Virology dan Klasifikasi Virus. Diakses : 6 Maret 2008. http : -

Ganwarin, Margareta S. -. Klasifikasi Virus. Diakses : 6 Maret 2009. http://www.spc.int/rahs/Manual/images/nwcastle_disease.htm

Saepulloh, Muharam dan Darminto. 2005. NEWCASTLE DISEASE PADA ITIK DAN UPAYA KAMAN PENGENDALIANNYA. Balai Penelitian Verteriner. Bogor. Diakses : 6 Maret 2009. http://en.wikipedia.org/wiki/Newcastle_disease. com



2 komentar: